B. Indonesia

Pertanyaan

cerita fantasi tentang persahabatan

2 Jawaban

  • PERSAHABATAN


    Sinar matahari pagi menelusup celah tirai kamarku, hembusan angin yang sejuk menambah keenggananku untuk beranjak dari tempat tidur. Namun, aku teringat pada satu kewajibanku yaitu pergi ke sekolah karena libur semester satu telah usai. Yang artinya aku akan bertemu teman-teman, dengan segera aku merapikan tempat tidurku, dan pergi ke kamar mandi penuh semangat.“Kalau mandi cepat ya nak, ayahmu berangkat lebih awal hari ini” kata ibu yang sedang sibuk dengan masakannya.Aku menganggukkan kepala “Oke, mom”
    Sekolah masih cukup sepi. Hanya ada beberapa siswa kelas lain, dan yang pasti tukang kebun sekolahku. Tidak ada seorang siswa pun yang tampak di kelas 7a. Artinya, aku adalah orang pertama yang datang. Hal ini membuatku terasa jenuh karena seorang diri di dalam kelas. Sambil menunggu teman-temanku datang, aku menyelesaikan membaca novel yang ayah beli kemarin. Ceritanya menarik dan alur maju yang digunakannya membuat pembaca tidak bingung.
    Satu persatu siswa dan siswi mulai berdatangan. Suasana kelasku yang tadinya sepi berubah menjadi sangat ramai. Suara canda-tawa, sapa kangen begitu jelas. Mereka saling melepas rindu karena dua pekan tidak bertemu.Seusai apel pagi siswa-siswi memasuki ruang kelas masing-masing untuk mendapat pelajaran awal semester dua. Karena guru pengajar belum masuk, teman-temanku kembali ramai dengan perbincangan yang begitu excited!!“Anak-anak saya minta perhatiannya sebentar.” bu Aini tiba-tiba datang dengan anak perempuan bermata coklat bulat, rambutnya terurai lurus sebahu. Dan yang pasti aku belum pernah melihat dia di sekolah ini.“Kalian kedatangan teman baru, dia pindahan dari SMP Surabaya. Silahkan perkenalkan namamu mbak!” perintah bu Aini.“Iya bu, terimakasih. Perkenalkan nama saya Salsa Ayu Bbella. Atau Ella. Saya pindahan dari SMP Surabaya.” begitu Ella memperkenalkan dirinya dengan penuh semangat.“Kamu duduk di sebelah Marina, nanti saya tambah satu bangku lagi.” kata bu Aini.
    Ella berjalan mendekatiku.“Hai…” sapaku ramah.“Hai juga.” jawabnya begitu lembut.Aku mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan. “Namaku Marina.”Ella membalas jabatan tanganku. “Aku Ella. Aku duduk disebelahmu boleh?”“Silahkan!”Awalnya kami begitu canggung. Namun, dengan obrolan yang begitu menyenangkan dan sifatnya yang ramah membuat kami lebih cepat akrab.Kami memiliki hobby yang sama, yaitu gemar membaca dan mengoleksi novel. Genre novel yang sering kami bacapun sealiran.Terpancar begitu jelas di mata Ella, dia begitu menginginkan sesuatu. “Berarti kita bisa saling tukar novel ya.”“Tentu saja dong, La.” jawabku semangat.
    Ella begitu antusias saat aku mengajaknya untuk melihat koleksi novel-novelku di rumah. Selama tiga minggu ini kami sering bertukar novel. Namun, dia sangat ingin melihat koleksi novel-novelku. Dady Ella yang akan mengantarkan kami nanti. Dia telah mendapat ijin dari mamanya. Rasa bahagia begitu jelas terpancar di mata Ella.
    Bel sekolah telah berbunyi menandakan pelajaran telah usai. Semua murid berhamburan keluar kelas. Ella menarik lenganku dengan berlari-lari kecil tergopoh-gopoh. Rupanya dia benar-benar tidak sabar untuk melihat koleksi novel-novelku.“Ayo Marina, cepat!”Aku tak menjawab karena sangat panik. Kami menerobos ratusan murid-murid di sini.Sesampainya di gerbang sekolah, Ella mulai mencari mobil yang menjemput kami. Dia menyipitkan mata, mencari sedan civicnya dari ujung ke ujung dan akhirnya…“Nah… itu dia mobil dady.” seru Ella.
    Aku duduk di sebelah Ella. Sepertinya dia sudah banyak cerita tentang aku ke orang tuanya. Hal ini terbukti ketika dady Ella menyapaku dengan begitu akrab, padahal kami belum pernah bertemu. Ia begitu ramah dan supel, membuat aku merasa nyaman untuk berbincang-bincang tanpa rasa canggung.
    Ternyata ibu sudah menyambut kedatangan kami. Banyak makanan ringan di ruang tamu. Ibu mempersilahkan masuk, dan mengajak Ella untuk berbincang-bincang.“La, ayo ke kamarku.”Tanpa berkata apa-apa Ella bangkit dari sofa, dan berjalan mengikutiku. Dia kegirangan saat melihat beberapa koleksi novelku. Dengan cekatan dia memilih novel. Ella memilih novel bergenre romantic terbitan teenlit yang berjudul “Frans dan Sang Balerina”. Dia mulai membaca novel yang dipilhnya.
  • Persahabatan yang indah penuh kenangan..._

Pertanyaan Lainnya